Wednesday, February 17, 2021

WAQAF INVESTASI MELALUI APARKOST



WAQAF INVESTASI MELALUI APARKOST, BERSAMA INTELLECTUALPROPERTY GROUP (IPG) SEBAGAI WADAH WAQAF TUNAI YANG PRODUKTIF YANG MENGHASILKAN PASSIVE INCOME BAGI PENERIMA WAQAF

 

INTELLECTUAL PROPERTY GROUP (IPG)

Adalah Group Intellectual yang didirikan oleh Ir.Setyono Wibowo (tidak berbadan hokum) yang expertise nya memiliki Sumber Pendanaan dan Network serta Link ke Universitas / Perguruan Tinggi di Indonesia dimana anggotanya terdiri dari perusahaan atau person dari Keluarga Besar Kampus

 

IPG memiliki karya nyata berskala Nasional yaitu konsep The Aparkost Captive and Investment berupa Hunian Mahasiswa Aparkost yang sudah proven yang pada tahap perioda 5 tahun pertama  2015 – 2020, bersama salah satu anggotanya yaitu perusahaan Social Community Company Corporation telah membangun Hunian Mahasiswa Aparkost di 7 Propinsi di Indonesia yaitu di UNHAS, IPB, UGM, ITB, UNPAD, UI MARGONDA, KUKUSAN dan BEJI dan dilanjutkan untuk pengembangan tahap perioda 5 tahun kedua 2021 – 2025 rencananya akan membangun Hunian Mahasiswa Aparkost sebagai bagian integral dari Kampus seluruh Indonesia

 

VISI MISI APARKOST

Jika kita mampu menyediakan tempat kost yang secure, dekat kampus dan terjangkau yang bisa menghindari Mahasiswa dari kehidupan bebas itu jauh lebih nyata daripada ratusan makalah atau seminar tentang bagaimana menghindari kerusakan moral (Ir. Setyono Wibowo, Founder the Aparkost Captive and Investment)

 

APA ITU APARKOST

·        Disebut juga RUSUNAKOST (Rumah Susun Sederhana Kost/Disewa) yaitu sebuah bangunan 4 lantai yang terdiri dari +/- 200 Kamar ukuran 4 X 2,5 M yang bernuansa seperti Apartement namun dengan harga sewa yang sesuai dengan harga sewa sekitar kampus, non komersial tetapi tetap profit

·        Pemiliknya adalah Keluarga Besar Kampus dan penyewanya adalah Mahasiswa terkait

·        Memiliki system dan standard pengelolaan yang terpadu untuk semua Aparkost di Indonesia

·        Sudah berdiri di kampus besar Indonesia seperti UNHAS, IPB, UGM, ITB, UNPAD, UNIVERSITAS INDONESIA dan akan dilanjutkan dengan ekspansi ke UNS, UNDIP, UNBRAW, ITERA LAMPUNG dsb menjadikan Aparkost menjadi bagian Kampus Indonesia

·        Aparkost bisa dianggap sebagai tempat kost yang “mewakili orang tua mahasiswa” karena aman, terjangkau dan dekat kampus sebagai tempat tinggal putra/i nya dan dipercaya mampu menjaga putra/i nya selama kuliah (contoh, POM/Persatuan Orang Tua Mahasiswa IPB memiliki 1 Tower Aparkost IPB)

 

KENAPA APARKOST

·        Ada keterikatan benang merah dengan kampus misalnya Mahasiswa ITB dengan Aparkost Ganesa sehingga menimbulkan rasa percaya dari orang tua Mahasiswa untuk menitipkan putra/i nya di Aparkost yang bisa dianggap sebagai bagian dari kampusnya

·        Lokasinya dekat dengan Kampus bisa dijangkau dengan kendaraan umum

·        Penyewanya Mahasiswa terkait, Full Furnish sehingga penyewa tinggal masuk saja, untuk orang tua yang akan menjenguk putra/i nya jika ada kamar yang kosong bisa menyewa secara harian dengan harga yang sangat terjangkau maksimum 2 hari

·        Memiliki standard dan system yang terpadu dalam pengelolaannya, dan adanya pengetrapan sangsi yang tegas kepada setiap pelanggaran disiplin

·        Keamanan yang terkontrol dengan CCTV baik itu untuk kolam renang dan tangga masuk serta lorong ditambah dengan keamanan 24 jam (sekuriti 3 shift)

·        Pemisahan kamar putra/i berdasarkan lantai dan tangga masuk, pemisahan jadwal kolam renang putra/i

·        Adanya program EQ/SQ secara free of charge melalui program WCAC (We create agent of change) dari pengelola atau pihak kampus yang ingin berperan sehingga bisa menganggap Aparkost sebagai kampus kedua dan tempat yang nyaman bagi pertumbuhan putra putrinya dengan lingkungan pergaulan yang sehat

·        Harga sewa ditentukan sesuai dengan hasil Annual Meeting pemilik unitnya yang juga dosen dari kampus terkait sehingga akan mengikuti kebijakan kampus (non komersial tetapi tetap profit)

 

APARKOST SEBAGAI SARANA WAQAF PRODUKTIF YANG DIPATENTKAN

·        Konsep Pertama, Paket Penerima Waqaf Aparkost dan Hasilnya, misalnjya untuk suatu Yayasan, dimana pemberi Waqaf bisa memberikan Waqaf Tunai ekivalen dengan harga Unit, Lantai atau Tower, contoh memberikan Waqaf Lantai kepada suatu Yayasan Yatim Piatu dimana Yayasan tsb menjadi penerima Waqaf Lantai dan Passive Incomenya yang bisa menjadi biaya operasi Yayasan yang terus menerus

·        Konsep Kedua, Penerima Waqaf hanya berupa Passive Income nya saja (selama waktu tertentu), Aparkost nya tidak dimiliki oleh Yayasan Yatim Piatu

·        Pemberi Waqaf bisa memilih lokasi sesuai dengan lokasi Aparkost yang sudah ada, sedang atau akan dibangun di wilayah Indonesia


Oleh : Ine Uraniawati

Saturday, July 14, 2018

Peta Group


Why Aparkost


KENAPA APARKOST MENJADI INVESTASI 
YANG DIPERHITUNGKAN DAN DITERIMA BAIK 
TERUTAMA OLEH KELUARGA BESAR KAMPUS

  • Aparkost adalah sebuah bangunan berlantai 4 dengan jumlah kamar +/- 200, pemiliknya mostly keluarga besar kampus terutama para dosen dan penyewanya adalah mahasiswanya sendiri dengan manajemen pengelolanya adalah perusahaan SCC Corp dan Passive Income nya kembali ke dosen, konsep Aparkost ini merubah paradigma dari bisnis property menjadi bisnis pendidikan mutualistis antara dosen – mahasiswa yang “never ending”

  • Aparkost adalah suatu terobosan baru dibidang pengelolaan dana dengan jaminan “sector riil”, dimana akan mendapat passive income 2X bunga bank dan return unitnya 2X dalam waktu 5 tahun (data REI)

  • Pengelolaan Aparkost dilakukan oleh manajemen perusahaan SCC menggunakan “system” yang terpadu (seperti franchising) untuk seluruh Indonesia

  • Konsep Aparkost bisa dianggap seperti penyediaan semacam Asrama dengan visi misi membantu menyediakan tempat kost2an untuk mahasiswa/I yang “bersih, aman, terjangkau dan dekat kampus”

  • Konsep Aparkost dari “hulu hilir” mulai dari logo, design bangunan, harga jual, harga sewa, konsep RUPS pemilik unit (Annual Meeting), pengelolaan unit dsb adalah sebuah “karya intellectual” anak bangsa yang dipatentkan ke Dirjend Haki, jadi siapapun yang meniru konsep ini bisa kena pelanggaran intellectual property

  • Ada “benang merah” yang terkait, karena pemiliknya adalah Keluarga Besar Kampus dan penyewanya adalah mahasiswa kampus sendiri (ada hubungan keterikatan sbg almamater) yang menyebabkan mudah dalam okupansinya

  • Contoh HMG Tower Unpad, membangun 2 Tower di Caringin, karena pemilik unitnya adalah para dosen dan alumni, otomatis para dosen sbg pemilik unit akan melakukan penetrasi market kepada mahasiswanya sendiri (captive market), ini yang menyebabkan okupansi Aparkost bisa 100%, berbeda dengan konsep Condotel

  • Harga sewa ditentukan dalam Annual Meeting (seperti RUPS) dimana harga sewanya +/- 1% dari harga unitnya, misalnya harga unitnya 80 juta, berarti harga sewanya 800 ribuan, jadi dengan harga yang sama dengan kost2an tradisional, bisa dipastikan mahasiswa akan memilih Aparkost yang dikelola seperti Apartement

  • Aparkost sudah bergulir secara Nasional dan untuk ekspansi selanjutnya akan dipresentasikan ke FRI (Forum Rektor Indonesia), yang didukung oleh institusi dana dipihak kampus yang mau ikut sebagai Benefactor (pendana besar) dalam usaha ekspansinya ke 7 propinsi, saat ini Aparkost sudah ada 19 Tower

  • Konsep Aparkost adalah “Added value” bagi Perguruan Tinggi (PT) yg bisa menambah akreditasi PT karena dianggap bagian dari Kampus terkait, sehingga namanya mengikuti nama kampusnya seperti The POM (IPB), HMG (UNPAD), Ganesa (ITB), The Yellow Dome (Universitas Indonesia) dsb, ini yg membuat mahasiswa otomatis akan memilih Aparkost sebagai bagian dari kampusnya (konsep Aparkost sebagai “kampus kedua”), oleh karena itu Aparkost saat ini sudah menjadi “trade mark” yg bisa diterima oleh kampus besar yg dimulai dari IPB, UNPAD, ITB, UI, UNHAS dsb dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kampus.

  • Adanya program ekstra kurikuler (free of charge) di Aparkost untuk para penghuni unitnya seperti Kebersamaan, Tausyiah, SQ dan EQ serta Entrepreneurship oleh pelaku usaha



BENTUK KERJASAMA SECARA UMUM ADALAH SBB, 

PIHAK KAMI 100% YANG MENYIAPKAN APARKOST 
(TANAH, LEGALITAS, KONSTRUKSI BANGUNAN, PENGELOLAAN), 

PIHAK KELUARGA BESAR KAMPUS 
(DOSEN, KARYAWAN, ALUMNI, POM) ADALAH PEMBELI UNITNYA, 

DAN MAHASISWA ADALAH PENYEWANYA


*Setyono Wibowo – Founder*

Sunday, June 10, 2018


APARKOST  DAN  INTELLECTUAL  PROPERTY  GROUP

APARKOST adalah Apartemen 4 lantai +/- 200 kamar yang di kost kan dan dalam melakukan ekspansinya dilakukan dengan 2 cara yaitu secara :

  • KM (Konvensional Market/original idea), diprakarsai oleh team Internal SCC Corp, pembeli unitnya siapa saja dan penyewa unitnya siapa saja dengan CEO nya adalah Andi Taufik Yusuf, konsep Aparkost ini sudah dipatentkan ke Dirjend HAKI

  • CM (Captive Market/development idea), diprakarsai oleh Setyono Wibowo (Investor/Benefactor, networking) bersynergi dengan Andi Taufik Yusuf, konsep ini mengedepankan kerjasama dengan pihak Kampus dimana pembeli unitnya adalah Keluarga Besar Kampus, dan penyewa unitnya adalah Mahasiswa kampus terkait. CM adalah sebuah “Breakthrough and New Paradigm” dari bisnis Property menjadi bisnis “Pendidikan” yang never ending yaitu mengelola dana Keluarga Besar Kampus dalam bentuk “Sektor Riil” dengan jaminan property Aparkost. Konsep CM sudah diterapkan di IPB Bogor, ITB Angkatan 75, Dosen ITB Lintas Angkatan, UNPAD, Universitas Iindonesia dst, dan sejak itu Setyono Wibowo disebut sebagai Founder of CM Aparkost, dan SYNERGI antara Setyono Wibowo dengan Andi Taufik Yusuf disebut sebagai IPG (Intellectual Property Group) yang dilegalkan oleh Notaris di Cimahi
CONTOH SURVEY PEMINAT USAHA BERSAMA (APARKOST TOWER DENGAN KELUARGA BESAR KAMPUS)

Dalam rangka mempersiapkan masa pensiun, dan menyiapkan jenis usaha bagi yang masih muda/pemula yang “low risk”, Kami dari IPG (Intellectual Property Group) bermaksud akan membuat “Usaha Bersama Secara Mutualistis” untuk mengelola dana dalam bentuk usaha kost2an yang disebut Aparkost, dan usaha Bersama ini akan kami namakan “APARKOST TOWER”

APARKOST TOWER adalah bangunan terdiri dari 4 lantai dengan jumlah kamar 192 unit dengan ukuran 10M2, kami akan mewujudkan ide ini dengan membangun beberapa Tower di kwartal pertama tahun 2019 di sekitar Caringin dekat dengan deretan kampus Jatinangor dengan konsep terpadu berupa Aparkost yaitu Apartement yang dibangun dan dibeli oleh Keluarga Besar Kampus sekaligus dicarikan penyewanya untuk dikostkan, dan pengelolaan dari Aparkost ini nantinya akan dilakukan oleh Manajemen dari perusahaan group kami secara profesional  pengelolaan Aparkost ini bukan dilakukan oleh pembeli unit sehingga pemilik Aparkostnya yaitu Keluarga Besar Kampus tinggal menikmati hasil sewanya saja karena  semua kerumitan mengelola kost2an diambil alih oleh kami. Usaha mutualistis ini sangat cocok untuk bekal persiapan pensiun atau untuk mereka yang masih muda untuk memulai berbisnis  investasi yang aman dalam bentuk property sector riil

Konsep dasar dari Kerja Sama Mutualistis ini adalah group kami 100% yang membangun Aparkost nya (tanah, legalitas bangunan dan pengelolaan setelah beroperasi), dan Keluarga Besar Kampus yang membeli unit nya, konstruksinya diperkirakan selama 18 bulan, dan diharapkan beberapa bulan berikutnya sudah bisa disewakan dengan pertumbuhan harga sewa sekitar 5- 10% per tahun dan pertumbuhan nilai Aparkostnya akan naik sekitar 20% setiap tahun (data REI)

Jadi kalau Keluarga Besar Kampus melakukan investasi dengan membeli 1 unit contohnya seharga Rp 90 juta, Keluarga Besar Kampus nantinya akan mendapatkan “passive income” dari kost2an dengan harga kost2an didaerah Jatinangor saat ini berkisar +/- Rp 900 ribu/bulan

Dengan melakukan investasi ke APARKOST TOWER, pemilik unit yaitu Keluarga Besar Kampus akan memiliki “Bisnis Pendidikan” yang berkesinambungan bersama kami, dimana konsep sederhananya adalah memindahkan simpanan calon pemilik unit dari simpanan di bank ke bisnis property APARKOST TOWER yang jauh lebih menarik penghasilannya dan return unitnya bisa 2 kali lipat dalam waktu 5 tahun

Track record yang telah dikerjakan oleh IPG saat ini sudah mencapai 12 Tower sbb The POM IPB Bogor (1 Tower), The 75 Angkatan 75 ITB Jatinangor (1 Tower), HMG Unpad Caringin (2 Tower), Ganesa Keluarga Besar Kampus ITB Caringin (2 Tower) dan The
Yellow Dome Keluarga Besar Kampus UI Margonda (2 Tower), dan Kampus UI Kukusan (4 Tower)

Resumenya pengelolaan dana secara Captive Market antara Keluarga Besar Kampus sebagai pembeli/pemilik unit dengan Mahasiswa sebagai penyewa unit adalah merupakan bisnis Pendidikan yang stabil dan never ending dengan Okupansi hampir dipastikan mencapai 100%, bukan seperti bisnis property Apartement atau Condotel pada umumnya), untuk itu kami ingin mengajak Keluarga Besar Kampus untuk bergabung bersama APARKOST TOWER dengan menyediakan tempat kost sebagai unit usaha yang berstandar (terjangkau, bersih, dekat kampus, layak huni dan aman) dengan mendapatkan penghasilan untuk pemilik unit berupa “passive income” bulanan secara prorate dan terus menerus dengan kenaikan 5-10%/tahun dan diikuti dengan kenaikan harga unit Aparkost nya 20%/tahun

Karena niat membangun APARKOST TOWER ini bukan untuk tujuan komersial semata tapi juga untuk kesejahteraan bersama dan kebersamaan antara Keluarga Besar Kampus dengan Mahasiswanya, maka kami akan membatasi setiap Calon Pembeli yaitu Keluarga Besar Kampus (Dosen, Karyawan, POM, Alumni dan relatives) hanya boleh maksimum memiliki 10 unit/orang saja.

Demikian hal ini kami sampaikan, untuk itu kami bermaksud akan melakukan SURVEY PEMINAT dengan melakukan sosialisasi melalui dekan / departemen terkait untuk 100 Peminat Pertama, dan bagi yang berminat silahkan mengisi nomor urut dan jumlah unitnya sesuai lampiran dibawah ini, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih

Founder of CM Aparkost





Tuesday, May 22, 2018


VISI MISI APARKOST JATINANGOR DAN ALUMNI ITB 75

Dengan berdirinya kampus ITB, UNPAD, IPDN/STPDN, IKOPIN di Jatinangor, sejak itu Jatinangor berkembang menjadi kota Mahasiswa, dan seiring dengan kehidupan baru dimana hampir 90% Mahasiswa adalah pendatang yang kost disekitar perumahan, rumah penduduk, wisma, apartemen dsb, munculah fenomena baru yaitu “kehidupan bebas” Mahasiswa yang sulit diawasi oleh orang tuanya, dan menjadikan Jatinangor memiliki julukan baru yaitu tempat “kehidupan bebas” mahasiswa.

Kondom sangat laris terutama malam minggu tiba, dan dari pengamatan diperolah data bahwa penjualan kondom menjadi nomor 2 setelah rokok, kehidupan bebas ini juga difasilitasi dengan tersedianya banyak tempat kost yang “campur” sebelah laki, sebelahnya perempuan dan pemilik kostnya tidak memberlakukan aturan yang ketat, orang lainpun bisa menginap semaunya dikosan cewek maupun cowok tersebut

Sudah banyak diketahui masyarakat bahwa kondom bekas banyak ditemukan disekitar kost2an, bahkan terlihat berserakan di gang gang sempit, disaluran pembuangan WC, petugas penyedotan WC sempat terkejut karena ditemukan lumayan banyak kondom ketika menyedot WC disalah satu kost2an warga, dan pada waktu air meluap karena hujan, kondom2 tsb muncul dipermukaan

Keprihatinan salah seorang Alumni ITB angkatan 75 yaitu Setyono Wibowo yang melakukan survey bersama mantan mahasiswa Unpad ex alumni kost2an Jatinangor yang melihat kehidupan bebas Mahasiswa ingin mencegah semakin banyaknya kehidupan bebas dengan membuat terobosan baru yaitu membuat tempat kost2an yang punya system pengawasan yang ketat, harga reasonable, nyaman dan relative dekat kampus

Bersama perusahaan dari Makassar yaitu SCC Corp (Andi Taufik Yusuf) sebagai pemilik Konvensional Aparkost, dibuatlah sebuah prototype baru Apartkost yaitu membuat Apartement yang sekaligus dikostkan yang terdiri dari bangunan 4 (empat lantai) dengan jumlah kamar kost2an sekitar 200 kamar, dengan pembelinya adalah Keluarga Besar Kampus (dosen, karyawan, alumni, relative dsb) dan penyewanya adalah para mahasiswanya, hubungan antara Keluarga Besar Kampus dengan Mahasiswanya inilah yang merupakan “breakthrough” bahwa Aparkost bukanlah usaha property (Apartement) tetapi sebagai usaha bidang Pendidikan yang never ending dan menjadikan Aparkost sebagai Kampus kedua setelah Perguruan tinggi, dan nama Aparkostnya mencerminkan nama kampusnya, idea awal dan idea tambahan mengenai Aparkost ini sudah dipatentkan ke Dirjend HAKI dengan pemilik Patent Gabungan antara Andi Taufik Yusuf dan Setyono Wibowo

Tujuan utama dibangunnya Aparkost adalah turut membantu memberikan sumbangsih kepada generasi penerus dan menyelematkan pola hidup bebas diantara mahasiswa karena dengan Aparkost diberlakukan aturan baku yang sangat ketat yang tidak memungkinkan hal itu terjadi dilingkungan Aparkost

Setelah melakukan trial and error dengan angka2 dan perhitungan yang teliti, saat itu disimpulkan sangat sulit untuk membangun Aparkost dengan pengelolaan oleh SCC dan fasilitas mendekati Apartement dgn harga yang terjangkau oleh Mahasiswa (mendekati harga kost2an sesuai dengan harga yang mendekati harga sewa kost2an dilingkungan rumah penduduk sekitar Jatinangor)

Setyono Wibowo bersama Nursjahid Achmad sbg Arsitek yang juga Alumni ITB 75 coba mencari data pembanding ke temen2 Sipil / Arsitek ITB75 dan disimpulkan bahwa Aparkost bukanlah usaha Komersial tetapi masih tetap bisa dijalankan karena tujuan utamanya bukan bisnis komersial, dan untuk itu visi misi dari Aparkost menjadi USAHA YANG MENYEDIAKAN TEMPAT KOST YANG AMAN, BERSIH, TERJANGKAU DAN DEKAT KAMPUS, NON KOMERSIAL TETAPI PROFIT dan usaha ini tetap harus diwujudkan, Setyono Wibowo bersama SCC Corp tetap membangun 1 Tower Aparkost The 75 Jatinangor (khusus untuk Alumni ITB 75 sebagai prototype), yang Insya Allah akan beroperasi bulan Juli 2018

Langkah selanjutnya Setyono Wibowo menjelaskan Visi Misi Aparkost ini ke RAPIM ITB di Tamansari 64 Bandung dan disambut baik bahwa idea ini bagus untuk diwujudkan untuk ikut serta memberikan sumbangsih menyelamatkan generasi penerus dan untuk itu BPUDL ITB bersedia ikut sebagai pendana (benefactor) untuk Tower Aparkost Ganesa di Caringin Jatinangor

Visi Misi ini dilanjutkan lagi melalui Dekan GL UNPAD dan diwujudkan dengan membangun Tower Aparkost HMG UNPAD yang didukung penuh oleh Dekan Geology Unpad dan Alumni Unpad yaitu Dr.Ir.Yunus Kusumahbrata MSc dan Dr.Ir,Rudy Suhendar MSc ketua GeoUnpad

Ekspansi berikutnya adalah membangun 4 Tower Aparkost Margonda UI yang diberi nama The Yellow Dome dan Rektor UI memberikan sambutan dalam acara Grand Launching di Grand Ballroom Kempinsky HI Jakarta dengan membangunan Aparkost The Yellow Dome UI, selanjutnya bersama FKG UI, OBGYN UI membangun tambahan lagi 4 Tower Aparkost Kukusan Depok  

Rencana besar selanjutnya adalah mengembangkan Visi Misi Aparkost melalui media FRI (Forum Rektor Indonesia), nantinya Aparkost akan dibangun disetiap kampus besar di 9 (Sembilan) Propinsi di Indonesia.

Keterlibatan dan andil Alumni ITB Angkatan 75 adalah sangat besar dalam rangka  ikut serta menyukseskan penyediaan Aparkost ke seluruh Indonesia dan ikut serta dan sumbangsih untuk generasi muda yang sehat rohani jasmani dan berkualitas dengan menyediakan Aparkost sebagai kampus kedua. Keterlibatan Alumni ITB Angkatan 75 terutama di Aparkost The 75 adalah sebagai Investor dan di Aparkost selain Jatinangor Alumni ITB75 ada yang sebagai strategic partner, sebagai benefactor (pendana besar), sebagai arsitek, dsb dsb.

Alumni ITB75 yg memiliki andil besar thd suksesnya Visi Misi Aparkost diantaranya adalah :
  1. FOUNDER OF APARKOST CM (SETYONO WIBOWO TK ITB75)
  2. MAGNIFICENT BUSINESS CLUB 75 (IMBANG DJAJA GL75)
  3. THE POM IPB DRAMAGA BOGOR (SOEYONO KARWONDO FT ITB75)
  4. THE 75 GKPN JATINANGOR (80% ALUMNI ITB 75 +/- 120 ORANG SBG INVESTOR, NURSJAHID ACHMAD AR ITB75 SBG ARSITEK)
  5. GANESA 1 DAN 2 (ROEBIYANTO KAPID GL ITB75)
  6. TYD UI 1 MARGONDA DEPOK (SJAHRUL MEIZAR TP ITB75)
  7. TYD UI 2 MARGONDA DEPOK (IMRON ASJHARI GL ITB75)
  8. TYD UI 1 KUKUSAN DEPOK (SJAHRUL MEIZAR TP ITB75)
  9. TYD UI 2 KUKUSAN DEPOK (IMRON ASJHARI GL ITB75)
  10. DAN SETERUSNYA (TO BE CONTINUED)