KENAPA
APARKOST MENJADI INVESTASI
YANG DIPERHITUNGKAN DAN DITERIMA BAIK
TERUTAMA OLEH
KELUARGA BESAR KAMPUS
- Aparkost adalah sebuah bangunan berlantai 4 dengan jumlah kamar +/- 200, pemiliknya mostly keluarga besar kampus terutama para dosen dan penyewanya adalah mahasiswanya sendiri dengan manajemen pengelolanya adalah perusahaan SCC Corp dan Passive Income nya kembali ke dosen, konsep Aparkost ini merubah paradigma dari bisnis property menjadi bisnis pendidikan mutualistis antara dosen – mahasiswa yang “never ending”
- Aparkost adalah suatu terobosan baru dibidang pengelolaan dana dengan jaminan “sector riil”, dimana akan mendapat passive income 2X bunga bank dan return unitnya 2X dalam waktu 5 tahun (data REI)
- Pengelolaan Aparkost dilakukan oleh manajemen perusahaan SCC menggunakan “system” yang terpadu (seperti franchising) untuk seluruh Indonesia
- Konsep Aparkost bisa dianggap seperti penyediaan semacam Asrama dengan visi misi membantu menyediakan tempat kost2an untuk mahasiswa/I yang “bersih, aman, terjangkau dan dekat kampus”
- Konsep Aparkost dari “hulu hilir” mulai dari logo, design bangunan, harga jual, harga sewa, konsep RUPS pemilik unit (Annual Meeting), pengelolaan unit dsb adalah sebuah “karya intellectual” anak bangsa yang dipatentkan ke Dirjend Haki, jadi siapapun yang meniru konsep ini bisa kena pelanggaran intellectual property
- Ada “benang merah” yang terkait, karena pemiliknya adalah Keluarga Besar Kampus dan penyewanya adalah mahasiswa kampus sendiri (ada hubungan keterikatan sbg almamater) yang menyebabkan mudah dalam okupansinya
- Contoh HMG Tower Unpad, membangun 2 Tower di Caringin, karena pemilik unitnya adalah para dosen dan alumni, otomatis para dosen sbg pemilik unit akan melakukan penetrasi market kepada mahasiswanya sendiri (captive market), ini yang menyebabkan okupansi Aparkost bisa 100%, berbeda dengan konsep Condotel
- Harga sewa ditentukan dalam Annual Meeting (seperti RUPS) dimana harga sewanya +/- 1% dari harga unitnya, misalnya harga unitnya 80 juta, berarti harga sewanya 800 ribuan, jadi dengan harga yang sama dengan kost2an tradisional, bisa dipastikan mahasiswa akan memilih Aparkost yang dikelola seperti Apartement
- Aparkost sudah bergulir secara Nasional dan untuk ekspansi selanjutnya akan dipresentasikan ke FRI (Forum Rektor Indonesia), yang didukung oleh institusi dana dipihak kampus yang mau ikut sebagai Benefactor (pendana besar) dalam usaha ekspansinya ke 7 propinsi, saat ini Aparkost sudah ada 19 Tower
- Konsep Aparkost adalah “Added value” bagi Perguruan Tinggi (PT) yg bisa menambah akreditasi PT karena dianggap bagian dari Kampus terkait, sehingga namanya mengikuti nama kampusnya seperti The POM (IPB), HMG (UNPAD), Ganesa (ITB), The Yellow Dome (Universitas Indonesia) dsb, ini yg membuat mahasiswa otomatis akan memilih Aparkost sebagai bagian dari kampusnya (konsep Aparkost sebagai “kampus kedua”), oleh karena itu Aparkost saat ini sudah menjadi “trade mark” yg bisa diterima oleh kampus besar yg dimulai dari IPB, UNPAD, ITB, UI, UNHAS dsb dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kampus.
- Adanya program ekstra kurikuler (free of charge) di Aparkost untuk para penghuni unitnya seperti Kebersamaan, Tausyiah, SQ dan EQ serta Entrepreneurship oleh pelaku usaha
BENTUK KERJASAMA SECARA UMUM ADALAH SBB,
PIHAK
KAMI 100% YANG MENYIAPKAN APARKOST
(TANAH, LEGALITAS, KONSTRUKSI BANGUNAN,
PENGELOLAAN),
PIHAK KELUARGA BESAR KAMPUS
(DOSEN, KARYAWAN, ALUMNI, POM) ADALAH
PEMBELI UNITNYA,
DAN MAHASISWA ADALAH PENYEWANYA
*Setyono Wibowo – Founder*
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete